Tugas
Makalah Media Pembelajaran
PROSEDUR PEMILIHAN
MEDIA DAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Di susun Oleh:
Yulianingsih (13010101001)
Hartini(13010101014)
JURUSAN TARBIYAH PAI/III A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN)
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala
puji bagi Allah Rabil Alamin berkat limpahan rahmat dan taufik-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Media Pembelajaran” yang
berjudul “Prosedur
Pemilihan Media Dan Pengembangan Media
Pembelajaran”
Salawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW.Sebagai Uswatun Khasanah, yang telah berhasil membimbing dan mengeluarkan manusia dari alam kegelapan
kealam yang terang benderang, dari kezaliman kepada jalan yang benar,
keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.
Makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, justru itu kepada para
pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
dalam pembuatan makalah kedepannya.
Kendari, 06
Oktober 2014
Penulis
(..……....)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun
belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
pekembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar,
audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang
salah satu diantaranya melalui jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapat dampak yang
cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan,
dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi
dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan,
yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai
sarana penyedian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu
sendiri (Oetomo dan Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapat
sentuhan media teknolgi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang
e-learning (Utomo, 2001).
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai
salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa.
Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan
menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media
yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu
pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual.
Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak,
menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya
kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang
diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin
meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya
dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran
semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pengembangan media pembelajaran?
2. Bagaimana pengembangan
media?
3. Bagaimana pentingnya pengembangan
media pembelajaran?
4. Bagaimana diagram alur
prosedur pengembangan media pembelajaran?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian pengembangan media
pembelajaran
2.
Untuk mengethui pengembangan media
3.
Untuk mengetahui pentingnya pengembangan media
pembelajaran
4.
Untuk mengetahui diagram
alur prosedur pengembangan
media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pengembangan media pembelajaran
Kata media
merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapatdidefinisikan sebagai
perantara atau pengantar terjadinyakomunikasi dari pengirim menuju penerima.
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan
dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat
dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.Proses
pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Media
adalah segala sesuatu yang menjadi perantara antara subyek dengan obyek.
Jadi,Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Posisi
media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi
dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi
juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.
Media
pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai bahan, alat/media, maupun
metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah dicita-citakan.
Dalam kegiatan
interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapatdiketahui
berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam
proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut.
Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian
dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada
saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek
atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan,
misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula
diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu
menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Secara
sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan
Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai
evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan
bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.
Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga
dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert
(dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah
sistem rekayasa.”
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan
mengembangkan (1989: 414). Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan (hal,
cara, usaha) mengembangkan.
B. Pengembangan media
1. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau
konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai
bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis, Grafik, bagan, chart, dan gabungan
dari dua bentuk atau lebih. Dalam proses penataan harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya
perlu dipertimbangkan adalah bentuk,
garis, ruang, tekstur, dan warna.
Ø
Kesederhanaan
Secara umum, kesederhanaan itu
mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah
elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang
disajikan visual itu. Pesan atau informasi,teks yang menyertai bahan visual,
penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
Ø Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan
yang terdapat di antara elemen-elemen visual, ketika diamati akan berfungsi
secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai
suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk meyeluruh
yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang
dikandunnya.
Ø Penekanan.
Meskipun penyajian visual dirancang
sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan
penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa.
Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna, atau ruang,
penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
Ø Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih
sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan
meskipun tidak seluruhnya simetris.
Ø Bentuk
Bentuk yang aneh atau asing bagi
siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan
bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran
perlu diperhatikan.
Ø Garis.
Garis digunakan untuk menghubungkan
unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu
urutan-urutan khusus.
Ø Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang
dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk
penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
Ø Warna.
Warna digunakan untuk memberikan
kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
2. Media Berbasis Audio-Visual
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media
pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan yang murah dan
terjangkau mak hampir tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tipe dapat dihapus setelah digunakan
dan pesan baru dapat diterima kembali. Disamping menarik dan memotivasi
siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan :
a. Mengembangkan keterampilan
mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi
dan debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh
dari lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru
oleh siswa
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan
perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu poko bahasan atau sautu
masalah.
1. Radio dan Tape
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya
oleh imajinasi guru dan siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase
pembelajaran mulai dari pengantar atau
pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi
hasil belajar siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran
tuntas (mastery learning). Siswa yang
belajarnya lambat dapat memutarnya kembali dan mengulangi bagian-bagian yang
belum di kuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa
maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.
Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam telah banyak
tersedia untuk berbagai bidang ilmu. Misalnya, rekaman suara berbagai jenis
alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepad anak-anak bermain,
melangkonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain.
2. Kombinasi Slide
dan Suara
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah
jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi. Sistem multimedia ini
serba guna, mudah digunskan, dan cukup efektif untuk pembelajaran kelompok atau
pembelajaran perorangan dan belajatr mandiri. Jika didesain dengan baik, sistem
multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa danpak yang dramatis dan tentu
saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Media pembelajaran gabungan tape dan slide dapat
digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
melibatkan gambar-gambar guna menginformasiakn atau mendorong lahirnya respons
emosional. Tayangan satu atau seperangkat gambar bisa disertai oleh satu narasi
yang sesuai sebagai pengantar dan pembelajaran pendahuluan dari satu unit
pelajaran. Narasi lain dapat disertakan terutama untuk menyajiakan pelajaran
secra lebih rinci.
3. Media Berbasis Komputer
Kemajuan media komputer memberikan
beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun
belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat
digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi
jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan
pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai
media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan
pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
- Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
- Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
- Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
Bentuk interaksi yang dapat
diaplikasikan yaitu Praktek
dan latihan (drill & practice), Tutorial, Permainan (games), Simulasi (simulation), Penemuan (discovery), dan Pemecahan Masalah (Problem Solving).
4. Multi Media Berbasisi Komputer dan Inter-Active video
Meskipun
definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa
kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan vidio. Definisi sederhana ini
telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian
terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian ini
perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali
komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian,
arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi
grafik, teks, suara, vidio, dan animasi. Penggabungan ini mrupakan suatu
kesatuan yang secra bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi
pelajaran.
Informasi yang
disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat
dilayar monitor atau ketika diproyesikan kelayar lebar melalui overhead
projector dan dapat didengar suaranya, dilihat geraknya (vidio atau animasi).
Dalam
pengembangannya, media yang berbasis edutainment diharapkan sesuai dengan
karakteristik siswa seperti tingkat kepandaian, kematangan, serta penguasaan
materi prasyarat sehingga mampu mengantarkan siswa untuk menguasai
kompetensi-kompetensi dasar.
Media berbasis edutaintment yang
dibuat diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa belajar mandiri dan
memecahkan masalah. Di dalam penggunaan media ini, siswa dapat menentukan
sendiri apa yang hendak dilakukan. Dengan demikian siswa akan belajar
menganalisis, melihat permasalahan dan menemukan alternatif yang merupakan
langkah pemecahan masalah. Adanya pengambilan tindakan tersebut, kemampuan
siswa untuk memecahkan masalah akan meningkat.
Contoh-Contoh Pengembangan Media Pembelajaran
Ø
Media pengembangan berbasis Visual
a. Poster
Poster mampu memperngaruhi perilaku,
sikap, dan tata nilai masyarakat untuk berubah atau melakukan
sesuatu. Hal yang membuat poster memiliki kekuatan untuk dicerna oleh orang
yang melihat, karena poster lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual, dan
warna. Hal tersebut sesuai dengan pandangan Nana Sudjana (2005:51) bahwa poster
adalah media yang mengkombinasikan antara visual dari rancangan yang kuat
dengan warna serta pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang
lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
Penggunaan
poster dalam pembelajaran
1) Digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar,
dala hal ini poster digunakan saat guru menerangkan sebuah materi kepada siswa.
Poster yang digunakan harus relevan dengan tujuan dan materi. Poster disediakan
guru baik dengan cara membuat sendiri maupun dengan cara membeli atau
menggunakan yang sudah ada.
2) Digunakan diluar pembelajaran yang
bertujuan untuk memotivasi siswa, sebagai peringatan, ajakan, propaganda atau
ajakan untuk melakukan sesuatu yang positif dan penanaman nilai-nilai social
dan keagamaan. Poster pembelajaran biasanya mengangkat tema-tema yang spesifik
sesuai dengan kurikulum.
a. Flipchart
Flipchart
dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album
atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21 x 28 cm
sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat padfa bagian atasnya.
Dalam penggunaannya dapat dibalik jika pesan pada lembaran depan sudah
ditampilkan dan digantikan dengan lembar berikutnya yang sudah disediakan.
Flipchart hanya cocok untuk digunaka di kelompok kecil yaitu 30 orang.
Sedangkan flipbook untuk 4-5 orang. Flipchart merupakan salah satu media
cetakan yang sangat sederhana dan cukup efektif.
Flipchart cukup efektif karena dapat dijadikan
sebagai media (pengantar) pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun
secara langsung disajikan pada flipchart. Indicator efektif adalah tercapainya
tujuan atau kompetensi yang sudah direncanakan. Penggunaan flipchart merupakan
salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis.
b. Bagan
Bagan menurut Nana Sudjana ( 2005:27
) adalah kombinasai antara media grafis, gambar, dan foto yang dirancang untuk
memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan.
Sebagai media visual, bagan merupakan media yang membantu menyajikan pesan
pembelajaran melalui visualisasi dengan tujuan metri yang kompleks dapat disederhanakan
sehingga siswa nudah untuk mencerna model-model tersebut.
Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan
hubungan, keterkaitan, perbandingan, jumlah yang relative, perkembangan
tertentu, proses tertentu, mengklasifikasikan, dan pengorganisasian.
Jenis-jenis
bagan :
Bagan pohon
Bagan alir
Bagan arus
Bagan table
c.
Grafik
Secara sederhana grafik dapat
diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka.
Grafik menggambarkan hubungan satu dua atau lebih data atau grafik dengan data
yang swama menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Tujuan pembuatan
grafik adalah menunjukan perbandingan, informasi, kualitatif dengan cepat serta
sederhana.
Jenis-jenis
grafik :
Grafik garis
Grafik batang
Grafik lingkaran
Penggunaan grafik dalam pembelajaran
Grafik divisualisasikan dengan
bantuan objek dalam bentuk garis, batang, dan gambar. Grafik paling baik
digunakan dalam pembelajaran pada materi berupa ringkasan pelajaran setelah
siswa memperoleh informasi lain dari berbagai sumber.
Para siswa tidak akan mengalamni
kesulitan dalam memnahami pesan yang disajikan melalui grafik, hal tersebut
disebabkan karena grafik sendiri bukan sesuatu yang asing bagi siswa. Yang
terpenting grafik menggambarkan informasi secara ringkas.
Jika grafik ingin disesuaikan dengan
materi maka dengan mudah dapat membuatnya sendiri. Terdapat beberapa pogram
aplikasi melalui computer untuk membuat grafik. Misalnya membuat grafik melalui
Microsoft word, excel dan power poin.
d.
Komik
Komik dapat
didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan
suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang
memberikan hiburan kepada para pembaca.
Komik
dalam pembelajaran
Begitu maraknya komik di masyarakat
dan begitu tingginya kesukaan terhadap komik hal tersebut mengilhami untuk
dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah satu kelebihan dari komik
seperti penelitiaan yang dilakukan Thorndike, mengetahui bahwa anak yang
membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik
maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini
berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosa kata yang lebih
banyak. Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiaanya mengandung unsure
visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca
terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya
hingga selesai.Hal inilah yang juga menginspirasi komik yang isinya
materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada siswa tidak begitu menyukai
buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik.
e. Overhead
Projector
Pada dasrnya OHP ( overhead
projector ) berguna untuk memproyeksikan transparankearah layar yang jaraknya
relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Projector
ini direncanakan dibuat untuk digunakan oleh guru di depan kelas dengan
penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara guru dengan
siswa.
Penggunaan
OHP dalam pembelajaran
1)Pengganti papan tulis dengan
menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran transparan atau plastic
atau gulungan transparan.
2) Tempat
menunjukkan atau memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
3) Tempat
menunjukkan bayangan suatu benda
4) Tempat
menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam
5)Untuk mendemonstrasikan suatu
percobaan
6) Untuk
menunjukkan diagram alir suatu sistem tertentu
7) Untuk
memperlihatkan suatu sistem tertentu
f. Multimedia
projector
Kini, hampir sebagian besar pasar
projector dikuasai oleh projector digital. Mulai dari yang berteknologi LCD (
Liquid Crystal Display ), DLP ( digital Light Processing ), sampai tenologi
terbaru yang kini tengah beranjak popular, LCOS ( Liquid Crystal On Single
Crystal Silicon ). Tidak heran, karena projector digital ini memang bobotnya
relative ringan, dan harganya pun relative jauh dibawah projector CRT. Untuk
melakukan mengajar sudah sangat memungkinkan guru untuk menggunakan multimedia
projector atu lebih dikenal dengan LCD projector.
Multimedia projector adalah sebuah
alat proyeksi yang mampu menampilkan unsure-unsur media seperti gambar, teks,
video, animasi, video baik secara terpisah maupun gabungan diantara
unsure-unsur media tersebut dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronika
lainnya seperti computer, video player, dan lain-lain. Yang dapat digunakan
untuk kegiatan presentasi, pembelajaran, pemutaran film, dan lain-lain.
Ø Media
pengembangan berbasis Audio-Visual
1.
Alat perekam
Alat perekam berfungsi untuk memperdengarkan audio ( player
) pada umumnya menggunakan tape yang menggunakan kaset. Sesuai dengan
perkembangan teknologi sekarang sudah banyak alat perekam audio, seperti ipod,
mp3, dan lain-lain. Materi pelajaran terlebih dahulu disiapkan kemudian direkam
dan disajikan baik dikelas classical dengan jumlah siswa banyak maupun untuk
belajar secara mandiri. Materi pelajaran yang dapat disajikan diantaranya :
ppembelajaran musik literacy ( pembacaan sajak ), pembelajaran bahasa asing,
dan lain-lain.
2.
Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat
untuk melatih siswa mendengarkan dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan
menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya, media yang digunakan
adalah alat perekam.
C. Pentingnya pengembangan media pembelajaran
Dalam pembelajaran menggunakan media mempunyai beberapa
keuntungan, yaitu
1)Membangkitakan ide-ide atau
gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman
siswa dalam mempelajarinya,
2)Meningkatkan minat siswa untuk
materi pelajaran.
3)Memberikan pengalaman-pengalaman
nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4)Dapat mengembangkan jalan pikiran
yang berkelanjutan.
5)Menyediakan pengalaman-pengalaman
yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses
belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan
untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Lebih
lanjut Latuheru (1988), menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna menarik
minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan, (2) media
pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap
materi yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat
dan terpercaya.
Begitu pentingnya peran media dalam pembelajaran
sudah selayaknya seorang guru mampu
memanfaatkan bahkan mengembangkan media pembelajaran. Dalam mengambangkan
program media pembelajaran ada enam tahap kegiatan, yaitu
(1) analisis pengembangan
karakteristik peserta didik;
(2) perumusan tujuan pembelajaran;
(3) perumusan butir materi secara
terperinci yang mendukung tercapainya tujuan;
(4) mengembangkan alat pengukur
keberhasilan;
(5) menulis naskah media/prototype;
(6) mengadakan tes dan revisi.
(Sadiman, 1984:100).
Disamping keenam langkah tersebut
menurut Rayandra terdapat langkah kegiatan yang perlu dilakukan adalah
validasi produk media. Validasi diperlukan untuk menjamin ketepatan materi
kurikulum dan tujuan pembelajaran, dan kesesuaian bahasa dengan peserta didik.
Menurut Rayandra (2011) Berkenaan
dengan media ada dua permasalahan yang dihadapi di lembaga pendidikan kita,
yaitu keterbatasan media dan kemanfaatan media. Keterbatasan media menyangkut
ketersediaan media pembelajaran disekolah yang masih kurang dan belum merata,
sedangkan kemaanfaatan media selain kreativitas pendidik, pertimbangan
instruksional juga menjadi factor yang menentukan. Seringkali guru/dosen
menggunakan media seadanya tanpa mempertimbangkan pembelajaran, adakalanya
digunakan media yang canggih, semata-mata karena media tersebut sudah tersedia
walaupun sesungguhnya tidak diperlukan dalam pembelajaran.
Pengembangan media sangat penting
artinya untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan media yang ada. Disamping
itu, media yang dikembangkan sendiri oleh guru dapat menghindari dari
ketidaktepatan (mismatch) karena dirancang sesuai dengan kebutuhan, potensi
sumber daya dan lingkungan masing-masing. Lebih dari itu juga dapat
meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi bagi para guru sehingga dihasilkan
pendidik yang professional.
D. Diagram alur prosedur pengembangan media pembelajaran
Untuk melakukan kegiatan pengembangan media
pembelajaran diperlukan prosedur pengembangan. Prosedur pengembangan adalah
langkah-langkah prosedural yang harus ditempuh oleh pengembang agar sampai ke
produk yang dispesifikasikan. Prosedur pengembangan media meliputi beberapa
tahap, yaitu perencanaan atau penyusunan rancangan media, produksi media, dan
evaluasi media.
1. Perencanaan
Media Pendidikan
Dalam membuat perencanaan, kita perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik
Siswa
Kebutuhan
adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita
inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki
sekarang. Kebutuhan dapa diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan melihat
tuntutan kebutuhan yang ada di masyarakat dan melihat dari apa yang dirumuskan
dalam kurikulum.Suatu media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa bila siswa
tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan yang disajikan oleh media tersebut.
Sebaliknya media akan dipandang terlalu sulit bagi siswa bila siswa belum
mengetahui pengetahuan yang diperlukan sebelum menggunakan media
tersebut.Sebelum media dibuat kita harus meneliti dengan baik pengetahuan awal
maupun pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa yang menjadi sasaran media
itu.
b. Perumusan Kompetensi dan Indikator
Hasil Belajar
Kompetensi
sering diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap nilai yang
terwujud dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Standar Kompetensi adalah
kompetensi atau kemampuan yang distandarkan untuk jenjang, kelas, dan semester
tertentu. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan-kemampuan pokok yang
membentuk kompetensi atau yang tercakup dalam kompetensi yang distandarkan
tersebut.Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam mengembangkan indikator perlu mengembangkan beberapa hal
sebagai berikut:
(1) tuntutan kompetensi yang dapat
dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam kompetensi dasar,
(2) karakteristik mata pelajaran,
peserta didik, dan sekolah,
(3) potensi dan kebutuhan peserta
didik, masyarakat, dan lingkungan.
Ø Indikator berfungsi sebagai berikut:
1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil
belajar
Ø Mekanisme pengembangan indikator
ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi
dasar
2) Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik,
dan sekolah
3) Menganalisis kebutuhan dan potensi
c. Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi
pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi
pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Hal-hal yang
perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis,
cakupan, urutan, dan perlakuan terhadap materi pembelajaran tersebut.
1) Fakta
2) Konsep
3) Prinsip
4) Prosedur
5) Sikap
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar
dalam menentukan materi pembelajaran meliputi kesesuaian (relevansi), keajegan
(konsistensi), kecukupan (adequacy).
d.
Perumusan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang dengan
seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau
sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Alat ini berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku.
e. Penulisan Naskah
Naskah
menjadi penuntun kita dalam membuat bahan presentasi untuk media visual atau
merekam suara untuk media audio dan mengambil gambar serta merekam suara untuk
media audio visual.
Berikut beberapa petunjuk yang perlu
kita ikuti bila kita menulis naskah program media audio:
1) Bahasa
2) Musik dalam program audio
3) Keterbatasan daya konsentrasi
4) Beberapa istilah yang dapat digunakan dalam naskah
2. Produksi Media
Kegiatan produksi memiliki tiga
kelompok personil yang terlibat, yaitu sutradara atau pemimpin produksi,
kerabat kerja, dan pemain.
3. Evaluasi Media
Pendidikan
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan dan
penyempurnaan program/kegiatan selanjutnya.
Ada dua macam bentuk evaluasimedia
yang dikenal, yaitu
a. Evaluasi formatif
Merupakan proses yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi bahan-bahan
pembelajaran.Ada tiga tahapan evaluasi formatif, meliputi:
1) Evaluasi satu lawan
2) Evaluasi kelompok kecil
3) Evaluasi lapangan
b. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif merupakan kegiatan
untuk mengumpulkan data dalam rangka untuk menentukan apakah media yang dibuat
patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu
.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
v Pengembangan media pembelajaran
Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Posisi
media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi
dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa
media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran
adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
v Pengembangan
Media
-
Media Berbasis
Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau
konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai
bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis, Grafik, bagan, chart, dan gabungan
dari dua bentuk atau lebih. Dalam proses penataan harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya
perlu dipertimbangkan adalah bentuk,
garis, ruang, tekstur, dan warna.
-
Media Berbasis
Audio-Visual
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media
pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatanyang murah dan
terjangkau mak hampir tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tipe dapat dihapus setelah digunakan
dan pesan baru dapat diterima kembali. Disamping menarik dan memotivasi
siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan :
a. Mengembangkan keterampilan
mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi
dan debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh
dari lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru
oleh siswa
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan
perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu poko bahasan atau sautu
masalah.
-
Media Berbasis Komputer
Kemajuan media komputer memberikan
beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun
belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat
digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi
jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan
pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai
media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan
pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
- Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
- Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
-
Multi Media
Berbasisi Komputer dan Inter-Active video
Meskipun
definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa
kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan vidio. Definisi sederhana
ini telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian
terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian ini
perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali
komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian,
arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi
grafik, teks, suara, vidio, dan animasi. Penggabungan ini mrupakan suatu
kesatuan yang secra bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi
pelajaran.
v Pentingnya
pengembangan media pembelajaran
Dalam pembelajaran menggunakan media mempunyai beberapa
keuntungan, yaitu
1)Membangkitakan
ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang
kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya,
2)Meningkatkan
minat siswa untuk materi pelajaran.
3)Memberikan
pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk
belajar.
4)Dapat
mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5)Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat
melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan
beragam.
v Diagram alur prosedur pengembangan
media pembelajaran
Untuk melakukan
kegiatan pengembangan media pembelajaran diperlukan prosedur pengembangan.
Prosedur pengembangan adalah langkah-langkah prosedural yang harus ditempuh
oleh pengembang agar sampai ke produk yang dispesifikasikan. Prosedur
pengembangan media meliputi beberapa tahap, yaitu perencanaan atau penyusunan
rancangan media, produksi media, dan evaluasi media.
B. Saran
Perlunya
partisipasi seluruh pihak yang berperan dalam dunia pendidikan dalam
mengembangkan media pembelajaran, agar kita dapat merealisasikan media
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2003), Edisi III.
Arsyad,
Azhar., Media Pembelajaran, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2002)
Mahmud, Hadi., Media Pembelajaran,
(Kendari: Istana Profesional, 2006)
Cetakan I
Ghazali, Nurseha., Media Pembelajaran, (Makassar: MEMBUMI publishing 2009)